Pada suatu hari, di sebuah rumah sakit ada seorang pejabat pemerintah yang sedang sioperasi otaknya. Setelah selesai, kemudian kepala pejabat tersebut dijahit kembali. Kemudian para dokter pun mencuci tangan. Tak lama kemudian salah seorang pembantu dokter tergesa-gesa ke arah dokter-dokter tersebut sambil berteriak, “Waduh Dok, gawat...otak si pasien masih teringgal di luar.” Dengan tenang salah seorang dokter menjawab, “Yaaaa...biar sajalah, toh tidak ada pengruhnya, biasanya juga otaknya nggak pernah dipake...”

Suatu ketika ada tamu negara yang datang. Tetapi presidan dan stafnya tidak dapat menjemput. Kemudian tugas itu diserahkan kepada gubernur ibu kota untuk menjemputnya di bandara. Karena tugas ini mendesak, maka gubernur berangkat dengan tergesa-gesa. Didalam perjalanannya, mobil yang ditumpangi gubernur bersama supir dan ajudannya menggunakan kecepatan tinggi sehingga menjelang sampai di bandara, kendaraan bapak gubernur bertabrakan dengan truk tangki minyak di persimpangan jalan yang menyebabkan mobil mercedes gubernur tersebut mengalami kerusakan berat.
Para korban ditangani oleh beberapa dokter ahli pada sebuah rumah sakit. Setelah diperiksa, didapat hasil bahwa supir dan ajudan gubernur mengalami gegar otak. Para wartawan yang kebetulan berkumpul di rumah sakit itu bertanya-tanya bagaimana halnya dengan gubernur, apakah beliau juga menderita gegar otak.
Mereka lalu menanyakan kepada sang dokter ahli, “ Dok, bagaimana dengan gubernur?”
Lalu dokter itu menjawab, “Lukanya cukup banyak, tapi beliau tidak gegar otak!”
“Mengapa Dok, kok hanya gubernur sendiri yang tidak gegar otak?” tanya si wartawan lagi.
Sang dokter ahli menjawab lagi, “Lha, otaknya aja nggak ada, bagaimana ia bisa gegar otak.”
Wartawan, “haaaaaaaaaaa...........$^%&#HU&%$3&8.....(melongo diiringi dengan senyum lebar)”


Suatu hari di Uni Soviet pada zaman kekuasaan Nikita Kruschev sebagai perdana menteri, terjadi huru-hara dan demonstrasi yang menentang pemerintahan. Lalu seorang mahasiswa tertangkap waktu itu karena meneriakan kata-kata “Kruschev Babi...Anjing”
Lalu ia diadili dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan setempat sebagai berikut : (I) 9 bulan penjara – karena menghina kepala negara; (II) hukuman seumur hidup di Siberia, why????????????? – karena dia membocorkan rahasia negara.




Tanpa banyak tanya seorang lelaki buta dengan pakaian parlente menuju gedung bioskop yang ber-AC. Tentu saja hal ini merepotkan petugas. Setelah dibantu membelikan karcis, dia dituntun masuk ke dalam, kemudian duduk di bangku sesuai dengan nomor ditanganya, juga tanpa bertanya. Dia merasa terhibur dengan musik yang mengalun di dalam gedung tersebut. Sambil mengangguk-angguk kepala, dia mencobamenyalakan rokok. Seorang petugas pun mendekatinya dan menegur, “Maaf, dilarang merokok di sini, Pak!”
“Ngomong-ngomong ... jam berapa bus ini berangkat?”
“Huwaaa.....Ini bukan bus malam, Pak. Ini gedung bioskop!” jawab si petugas dengan tegas.


Suatu saat di pinggir jalan ada seorang supir baru yang kebingungan karena mesin mobilnya hilang. Ia telah melapor kepada polisi. Polisi telah datang dan memang benar mesin mobil itu tidak ada lagi. Pada waktu mereka kebingungan, datanglah seorang gila. Ia bertanya, “Ada apa?”
“oh, ini mesin mobil saya hilang dicuri orang,” kata supir.
“Bukankah ini mobil VW?” tanya si orang gila kembali.
“Ya,” jawab si supir.
“Kalau begitu mesinnya tidak hilang tapi ada di bagian belakang,” kata si orang gila.
Mereka lalu membuka tutup bagian belakang mobil itu, dan memang benar mesinnya ada di situ. Si supir itu kemudian berkata, “Kamu kan gila, dari mana kau tahu bahwa mesinnya ada di belakang?”
“Ya saya gila tapi tidak bodoh seperti kau,” jawab si orang gila itu sambil pergi.

Di dalam sebuah oplet yang pengap tiba-tiba ada yang kentut. Baunya tidak enak sekali, sangat memabukkan. Tetapi tidak ada seorangpun yang mau mengaku, sehingga semua penumpang jengkel. Demuikian pula supirnya. Bagaimana akal pikir si supir???
Sampai di terminal Kampung Melayu semua penumpang turun dan membayar. Tetapi tiba-tiba si supir berteriak, “Yang tadi kentut belum bayar.”
Seorang laki-laki dengan spontan berkata,” Oh, saya sudah bayar kok, tadi uangnya sepuluh ribuan.”
Si supir hanya tersenyum dan berkata, “Jadi saudara yan kentut? Nah ketahuan deh siapa yang kentut.”


Seorang profesor diundang ke suatu pest makan malam yang diadakan oleh keluarga sahabatnya. Pesta itu berlangsung meriah sekali. Di tengah-tengah pesta tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Sampai larut malam hujan tidak juga reda. Tamu-tamu yang lain sudah pada pulang. Si profesor tidak dapat pulang karena rumahnya jauh dan ia tidak membawa kendaraan sendiri. Untuk pulang naik kendaraan umum tidak mungkin karena hujan sangat lebat, lagipula hari sudah larut malam. Akhirnya keluarga sahabatnya itu berkata, “Tidur di sini saja malam ini, Prof...’nanti kami siapkan kamarnya.”
“Baiklah kalau begitu,” jawab si profesor, “Tapi saya ambil piyama dulu di rumah, ya...”